Menumbuhkan minat membaca bisa dilakukan dengan membuat perpustakaan pribadi di rumah. Tak harus besar,yang penting nyaman dan memiliki desain unik agar Anda dan anggota keluarga tidak merasa bosan.
Namanya perpustakaan pribadi, maka sifatnya pun bisa lebih pribadi. Ini keuntungan memiliki perpustakaan di rumah. Selain itu, desainnya dapat disesuaikan dengan selera kita.
Arsitek Nunung Adywijaya menjelaskan, perpustakaan adalah ruang pelengkap atau tambahan. Artinya, perpustakaan bisa memanfaatkan ruang yang tidak efektif di dalam rumah. Sebaiknya pilih tempat yang sunyi, misalnya ruang yang bersebelahan dengan kamar tidur.
”Secara umum fungsi perpustakaan adalah tempat penyimpanan dan ruang baca buku koleksi. Biasanya perpustakaan menjadi salah satu ruang di mana penghuni rumah dapat melampiaskan hobi di tengah kesibukannya. Umumnya ruang perpustakaan dilengkapi beberapa jenis buku koleksi, meja baca, kursi baca apabila diperlukan, dan lampu baca untuk menunjang kenyamanan di ruang tersebut,” kata Nunung.
Selintas jika Anda perhatikan, membuat ruang perpustakaan memang terlihat mudah. Padahal, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ruang mana yang bakal Anda gunakan untuk perpustakaan. Ini juga berarti Anda harus memerhatikan kondisi luas lahan rumah.
Menurut konsultan arsitektur Widjaja Wardana, ukuran ruang untuk perpustakaan paling minim adalah 6 x 8 meter persegi.Dengan ukuran sebesar itu, Anda dapat menciptakan ruang perpustakaan yang nyaman bagi diri sendiri dan keluarga.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kekuatan struktur. Jika Anda hobi baca buku dan ingin membuat ruang baca atau perpustakaan, sebaiknya pilih tempat dengan struktur bangunan yang kuat. Misalnya, sebut Widjaja, berat buku hampir 800 kilogram diletakkan di sebuah meja atau lemari berkaki empat.
Bila dihitung, tiap kaki meja menanggung 200 kilogram buku. Jika struktur tidak kuat, tentu perpustakaan Anda itu malah akan menjadi ruang hobi yang membahayakan.
Nunung menyebutkan, perhatikan jumlah koleksi buku yang hendak diletakkan di ruang tersebut. Menurut Nunung, jumlah koleksi buku bakal menentukan besaran ruang dan ukuran rak penyimpanan.
Jika koleksi buku yang Anda punya cukup banyak, sudah tentu Anda membutuhkan rak buku yang besar. Berbeda jika koleksi buku yang Anda miliki sedikit, maka rak buku pun dipilih yang kecil. Selanjutnya pengelompokan buku. Karena sifatnya perpustakaan pribadi, maka kelompokkanlah buku berdasarkan kenyamanan pemilik perpustakaan.
Misalnya, sebut Nunung, Anda bisa mengelompokkan buku berdasarkan nama pengarang ataupun jenis bukunya. Cara ini bisa membuat tatanan perpustakaan Anda menjadi lebih rapi.
Selain itu pengelompokan tersebut dapat memudahkan Anda untuk mencari buku yang sedang dibutuhkan dalam keadaan terdesak. Di samping itu, lanjut Nunung, biasanya ukuran besaran ruang juga disesuaikan dengan koleksi buku dan kebutuhan area bacanya. Karenanya, saran Nunung, akan lebih baik apabila ruang perpustakaan dibangun secara terpisah.
Namun, jika rumah tidak terlalu luas, bisa saja perpustakaan digabungkan dengan ruang lain. Namun, biasanya ruangan itu hanya menjadi tempat penyimpanan buku. Ruang yang dapat dimanfaatkan, antara lain area bawah tangga dan pojok ruangan yang bersifat masif. Pertimbangan lain yang wajib diperhatikan saat ingin membuat perpustakaan adalah sirkulasi udara dan cahaya.
Berhubung ruangan ini hendak dijadikan area untuk melakukan aktivitas membaca, maka unsur pencahayaan menjadi hal penting. Untuk menciptakan kenyamanan saat membaca, intensitas cahaya haruslah cukup tinggi. ”
Pencahayaan di perpustakaan secara umum diisyaratkan harus terang, sedangkan pencahayaan tambahan diberikan untuk lokasil-okasi tertentu yang memerlukan penerangan tambahan, misalnya lampu baca seperti jenis lampu TL. Sebab,l ampu jenis ini tidak terlalu panas,” papar Nunung.