Pages

Rabu, 29 Desember 2010

ASAL-USUL YUNANI KUNO

Yunani memiliki kesinambungan sejarah lebih dari 5,000 tahun. Bangsanya, disebut

Hellenes, setelah mendiami sebagian besar dari daerah Laut Hitam (Efxinos Pontos) dan

Laut Tengah menjelajah daerah sekitarnya, menyusun negara bagiannya, membuat

perjanjian-perjanjian komersil, dan menjelajah dunia luar, mulai dari Caucasus sampai

Atlantic dan dari Skandinavia samapi ke Ethiopia. Sebuah expedisi terkenal dari gabungan

daerah-daerah maritim Yunani ( Danaë atau penduduk laut ) mengepung Troy seperti

dinarasikan didalam sebuah karya sastra Eropa besar pertama, Homer's Iliad.

Bermacam-macam penduduk Yunani ditemukan sepanjang Laut Tengah, Asia Kecil, Laut

Adriatik, Laut Hitam dan pantai Afrika Utara akibat dari penjelajahan untuk mencari

tempat dan daerah komersil baru.

Selama periode Kalsik (Abad ke 5 S.M.), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian kecil

dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi, federal,

konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi

konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta

dan Thebes. Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat

mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang terkenal

dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea.

Pada paruh kedua abad ke 4 S.M., banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk sebuah

Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan

Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia ("Yunani takabara" dalam bahasa

persia kuno) menyatakan perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang

terjajah, Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan

sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah

barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.

Pada tahun 146 S.M., Aliansi diatas jatuh ke bangsa Romawi. Pada tahun 330, ibukota

negara bagian Romawi berdiri didaerah baru, Roma Baru atau Konstantinopel, sebuah bentuk

popular, sebuah nama untuk memperingati Kaisar Romawi, pada saat itu, Konstantin Khloros

(Konstantin Agung). Para ahli sejarah sejak abad ke 19 lebih memilih, untuk alasan

referensi, menamakan periode terakhir sebagai Bizantium dengan tujuan untuk membedakan

2203 tahun wilayah Romawi menjadi dua periode. Selama periode kedua dunia budaya Yunani

klasik dari Yunani Kuno berubah menjadi dunia modern masyarakat barat dan kristen. Kata

Bizantium diambil dari wilayah yang sudah ada sebelumnya (Bizantium, dengan Megara

sebagai Metropolis) dimana ibukota baru berada, Konstantinopel.

Setelah ibukota dan wilayah jatuh ketangan Turki pada tahun 1453, bangsa Yunani berada

dibawah kekuasaan Ottoman hampir selama 400 tahun. Selama masa ini bahasa mereka, agama

mereka dan rasa identitas diri tetap kuat, yang menghasilkan banyak revolusi untuk

kemerdekaan meskipun gagal.

Pada tanggal 25 Maret 1821, bangsa Yunani memberontak kembali, kali ini berhasil, dan

pada tahun 1828, mereka mendapatkan kemerdekaannya. Sebagai sebuah negara baru yang

hanya terdiri dari sebagian kecil dari negara modern mereka, perjuangan untuk

membebaskan seluruh daerah yang dihuni oleh bangsa Yunani berlanjut. Pada tahun 1864,

kepulauan Ionian disatukan dengan Yunani; tahun 1881 sebagian dari Epirus dan Thessaly.

Crete, Kepulauan Aegean Timur dan Macedonian ditambahkan pada tahun 1913 dan Thrace

Barat tahun 1919. Setelah Perang Dunia II kepulauan Dodecanese juga dikembalikan ke

Yunani.

Sumber : greekembassy.or.id

0 komentar:

Posting Komentar